Kamis, 06 Juni 2013

alat dan bahan yang di gunakan dalam proses pembuatan anyaman rotan

1.         Alat
Ø   Paku
Ø   Staples
Ø   Martil
Ø   Gergaji manual dan Mesin
Ø   Meja Bending
Ø   Gunting Rotan
Ø   Amplas Manual dan Mesin
Ø   Kompor Gas
Ø   Mesin kompresor
Ø   Alat pembengkok
Ø   Bor Duduk
Ø   Pisau
Ø   Parang
Ø   Kuas cat

2.        Bahan
Ø         Rotan batang
Ø         Rotan polis
Ø         Cat
Ø         Minyak tanah
Ø         Air

Proses Pembuatan Anyaman Kursi Rotan

   Dalam proses pembuatan anyaman kursi rotan dilakuan beberapa tahapan antara lain :
pertama proses yang disebut pembuatan kerangka kursi, dimana dalam proses pembuatan kerangka kursi menggunakan alat pembengko agar rotan tersebut bisa dilekukan sesuai dengan model desainnya.
Kedua, proses penganyaman.  Tujuan dari proses penganyaman ini untuk menutupi kerangka kursi yang sesuai dengan jenis kursi dan  desainnya.  Untuk jenis kursi standar tidak terlalu banyak menggunakan rotan yang banyak dan juga tingkat kerumitannya tidak terlalu rumit.  Sedangkan jenis kursi anyaman menggunakan bahan rotan polis.  Yang dimaksud rotan polis adalah jenis rotan yang sudah dibersihkan kulitnya atau dengan kata lain yang biasa disebut dengan rotan putih. Dalam proses penganyamannya menggunakan rotan polis dan juga kulit rotan.  Dengan tujuan untuk kursi anyaman menggunakan kulit rotan agar tiadak terlau banyak menggunakan rotan polis.  Sedangkan rotan polis digunakan untuk menutupi bagian permukaan kursi.

Kedua, mengecat.  Yaitu memberikan warna dasar pada kursi tesebut.  Dengan menggunakan kuas.

Ketiga, Proses finishing. Yang dimaksud dengan pinishing adal proses yang merupakan tahap terakhir dala proses pembuatan kursi rotan. Dimana dalam prosesnya yaitu antara lain:
Pertama, pengamplasan.  Tujuan pengamplasan ini untuk menghilangkan bulu-bulu rotan dengan cara mengamplas secara manual dan juga menggunakan kompor untuk mengamplasnya.



















PENGOLAHAN ROTAN SEBAGAI BAHAN MENTAH UNTUK DI JADIKAN SUATU ANYAMAN

di lakukan beberapa tahapan di antaranya :

a.       Pengolahan
Pengolaha rotan adalah tahap yang pertama dlakukan yaitu rotan yang sudah diambil kemudian dipilih dan dibersihkan ini rotan untuk menghilankan duri dan bulu rotan. Agar rotan tersebut bisa digunakan untuk proses selanjutnya.

b.    Penggorengan
Tujuan penggorengan adalah untuk menurunkan kadar air agar cepat kering dan juga untuk mencegah terjadinya serangan jamur. Selain itu, untuk mengawetkan rotan tersebut agar bisa bertahan lama. Cara penggorengannya adalah potongan-potongan rotan tersebut diikat menjadi suatu bundelan, kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang sudah disiapkan dengan campuran minyak tanah  dengan air agar bisa kuat.

c.       Pengeringan
Setelah rotan digoreng  lalu dikeringkan dengan cara dijemur pada panas matahari sampai kering. Dalam proses pengeringan membutuhkan waktu sekitar 2-3 minggu. Proses ini untuk mengrangi kadar air yang terdapat dala rotan tersebut.

ROTAN DI INDONESIA


Rotan merupakan salah satu sumber hayati Indonesia, penghasil devisa negara yang cukup besar. Sebagai negara penghasil rotan terbesar, Indonesia telah memberikan sumbangan sebesar 80% kebutuhan rotan dunia. Dari jumlah tersebut 90% rotan dihasilkan dari hutan alam yang terdapat di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan sekitar 10% dihasilkan dari budidaya rotan. Nilai ekspor rotan Indonesia pada tahun 1992 mencapai US$ 208,183 juta (Kalima, 1996).
Menurut hasil inventarisasi yang dilakukan Direktorat Bina Produksi Kehutanan, dari 143 juta hektar luas hutan di Indonesia diperkirakan hutan yang ditumbuhi rotan seluas kurang lebih 13,20 juta hektar, yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan pulau-pulau lain yang memiliki hutan alam.
Di Indonesia terdapat delapan marga rotan yang terdiri atas kurang lebih 306 jenis, hanya 51 jenis yang sudah dimanfaatkan. Hal ini berarti pemanfaatan jenis rotan masih rendah dan terbatas pada jenis-jenis yang sudah diketahui manfaatnya dan laku di pasaran. Diperkirakan lebih dari 516 jenis rotan terdapat di Asia Tenggara, yang berasal dari 8 genera, yaitu untuk genus Calamus 333 jenis, Daemonorops 122 jenis, Khorthalsia 30 jenis, Plectocomia 10 jenis, Plectocomiopsis 10 jenis, Calopspatha 2 jenis, Bejaudia 1 jenis dan Ceratolobus 6 jenis (Dransfield 1974, Menon 1979 dalam Alrasjid, 1989). Dari 8 genera tersebut dua genera rotan yang bernilai ekonomi tinggi adalah Calamus dan Daemonorops.
Rotan termasuk tanaman yang digunakan manusia untuk membuat suatu kerajinan misalnya berbagai jenis anyaman diantaranya sebagai anyaman kursi, tudung saji, dan sebagainya.